Mengenal Kista Bartholin - Kista merupakan penyakit yang mana sering menimbulkan benjolan dibawah kulit yang berisi cairan pada beberapa bagian tubuh mana pun, dan diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti peradangan, infeksi atau keturunan. Nah, dikesempatan hari ini, kami akan memberikan informasi kepada Anda semua mengenai Kista Bartholin, yang mana merupakan jenis kista yang menimbulkan benjolannya di satu maupun kedua sisi bibir vagina. Sedangkan kista ini terbentuk diakibatkan oleh adanya penyumbatan pada saluran kelenjar bartholin dan untuk ukurannya pun kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa sebaliknya.
Adapun untuk bartholin sendiri merupakan salah satu kelenjar yang mana terletak pada kedua sisi bibir vagina, dimana bartholin ini memiliki fungsi untuk mengeluarkan cairan pelumas saat berhubungan seksual. Namun, tahukah Anda apa penyebab Kista Bartholin? Bagaimana gejalanya? Dan kali ini di blog kami ini, akan membahas mengenai kista bartholin. Maka untuk itu, simak informasinya dibawah ini.
Kista bartholin terjadi diakibatkan oleh adanya cairan yang dikeluarkan bartholin menuju saluran langsung vagina. Disaluran tersebut terjadi penyumbatan sehingga akan menampung kelebihan cairan yang dikeluarkan bartholin kemudian berkembang menjadi kista. Setelah Anda melakukan hubungan seksual, kista bartholin akan makin membesar karena adanya penambahan cairan yang diproduksi kelenjar bartholin disaat berhubungan seksual.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kelenjar bartholin tersumbat didalam saluran, seperti adanya infeksi bakteri, terjadi iritasi jangka panjang atau peradangan. Adapun untuk infeksi kista bartholin ini bisa diakibatkan oleh bakteri yang menjadi penyebab infeksi menular seksual (IMS), yaitu bakteri Neisseria Gonorrhoeae yang mana bisa menyebabkan penyakit gonore atau kencing nanah dan bakteri Chalamydia Trachomatis yang menyebabkan penyakit Chlamydia. Sedangkan untuk bakteri lainnya yaitu, Escherichia coli atau E. coli yang mana sering menjadi penyebab diare dan keracunan makanan.
Untuk kista bartholin mungkin tidak akan menimbulkan gejala jika kista tersebut kecil, namun jika kista bartholin besar atau terinfeksi kemungkinan Anda akan merasakan sakit yang luar biasa disekitar kista tumbuh. Rasa sakit ini akan terasa ketika Anda berhubungan seksual dan bahkan disaat berjalan pun bisa terasa sakit. Selain itu, Anda juga bisa mengalami demam dan keputihan yang tidak biasa.
Bagaimana saya tahu jika saya mempunyai kista bartholin?
Jika Anda ingin mengetahuisnya, Anda bisa pergi ke dokter untuk berkonsultasi mengenai ini karena hanya dokter yang bisa mengetahuinya dengan pasti. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan juga mungkin akan mengambil sempel keputihan untuk dilihat di mikroskop. Dengan cara ini, Anda akan mengetahui apa Anda mempunyai infeksi menular seks atau tidak. Jika Anda mempunyai infeksi (abses), dokter akan mengambil biakannya dan akan mengirimkannya ke lab.
Sedangkan jika Anda mempunyai usia dibawah 40 tahun, dokter akan melakukan biopsi untuk menyingkirkan kanker vulva yang mana merupakan jenis penyakit yang menyerah bibir vagina.
Jika hasil pemeriksaan dokter menunjukan bahwa Anda mempunyai infeksi menular seks, atau kista Anda terinfeksi, maka dokter akan memberikan Anda resep obat antibiotik dan juga obat topikal. Untuk Anda yang berusia dibawah 40 tahun dan kista yang Anda alami tidak menyebabkan masalah, mungkin Anda tidak perlu perawatan. Anda hanya perlu madi sitz untuk membantu menghilangkan kista dengan sendirinya.
Untuk cara melakukan mandi sitz, Anda hanya perlu mengisi bak dengan air hangat lalu Anda duduk di air hangat tersebut untuk meredakan nyeri atau bengkak di daerah vagina Anda. Lakukan cara ini beberapa kali sehari selama tiga atau empat hari dan kista pun akan pecah dan mengalir dengan sendirinya.
Jika kista bartholin Anda menimbulkan masalah atau terinfeksi, Segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang baik dan tepat. Biasanya dokter akan melakukan 3 cara untuk menangani kista tersebut, diantaranya:
Adapun untuk bartholin sendiri merupakan salah satu kelenjar yang mana terletak pada kedua sisi bibir vagina, dimana bartholin ini memiliki fungsi untuk mengeluarkan cairan pelumas saat berhubungan seksual. Namun, tahukah Anda apa penyebab Kista Bartholin? Bagaimana gejalanya? Dan kali ini di blog kami ini, akan membahas mengenai kista bartholin. Maka untuk itu, simak informasinya dibawah ini.
Mengenal Kista Bartholin serta Gejala dan Penyebabnya
Penyebab Kista Bartholin
Apa Yang Menyebabkan Kista Bartholin?Kista bartholin terjadi diakibatkan oleh adanya cairan yang dikeluarkan bartholin menuju saluran langsung vagina. Disaluran tersebut terjadi penyumbatan sehingga akan menampung kelebihan cairan yang dikeluarkan bartholin kemudian berkembang menjadi kista. Setelah Anda melakukan hubungan seksual, kista bartholin akan makin membesar karena adanya penambahan cairan yang diproduksi kelenjar bartholin disaat berhubungan seksual.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kelenjar bartholin tersumbat didalam saluran, seperti adanya infeksi bakteri, terjadi iritasi jangka panjang atau peradangan. Adapun untuk infeksi kista bartholin ini bisa diakibatkan oleh bakteri yang menjadi penyebab infeksi menular seksual (IMS), yaitu bakteri Neisseria Gonorrhoeae yang mana bisa menyebabkan penyakit gonore atau kencing nanah dan bakteri Chalamydia Trachomatis yang menyebabkan penyakit Chlamydia. Sedangkan untuk bakteri lainnya yaitu, Escherichia coli atau E. coli yang mana sering menjadi penyebab diare dan keracunan makanan.
Gejala Kista Bartholin
Apa saja gejala dari Kista Bartholin?Untuk kista bartholin mungkin tidak akan menimbulkan gejala jika kista tersebut kecil, namun jika kista bartholin besar atau terinfeksi kemungkinan Anda akan merasakan sakit yang luar biasa disekitar kista tumbuh. Rasa sakit ini akan terasa ketika Anda berhubungan seksual dan bahkan disaat berjalan pun bisa terasa sakit. Selain itu, Anda juga bisa mengalami demam dan keputihan yang tidak biasa.
Bagaimana saya tahu jika saya mempunyai kista bartholin?
Jika Anda ingin mengetahuisnya, Anda bisa pergi ke dokter untuk berkonsultasi mengenai ini karena hanya dokter yang bisa mengetahuinya dengan pasti. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan juga mungkin akan mengambil sempel keputihan untuk dilihat di mikroskop. Dengan cara ini, Anda akan mengetahui apa Anda mempunyai infeksi menular seks atau tidak. Jika Anda mempunyai infeksi (abses), dokter akan mengambil biakannya dan akan mengirimkannya ke lab.
Sedangkan jika Anda mempunyai usia dibawah 40 tahun, dokter akan melakukan biopsi untuk menyingkirkan kanker vulva yang mana merupakan jenis penyakit yang menyerah bibir vagina.
Perawatan Kista Bartholin
Bagaimana cara perawatannya jika saya mempunyai kista bartholin?Jika hasil pemeriksaan dokter menunjukan bahwa Anda mempunyai infeksi menular seks, atau kista Anda terinfeksi, maka dokter akan memberikan Anda resep obat antibiotik dan juga obat topikal. Untuk Anda yang berusia dibawah 40 tahun dan kista yang Anda alami tidak menyebabkan masalah, mungkin Anda tidak perlu perawatan. Anda hanya perlu madi sitz untuk membantu menghilangkan kista dengan sendirinya.
Untuk cara melakukan mandi sitz, Anda hanya perlu mengisi bak dengan air hangat lalu Anda duduk di air hangat tersebut untuk meredakan nyeri atau bengkak di daerah vagina Anda. Lakukan cara ini beberapa kali sehari selama tiga atau empat hari dan kista pun akan pecah dan mengalir dengan sendirinya.
Jika kista bartholin Anda menimbulkan masalah atau terinfeksi, Segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang baik dan tepat. Biasanya dokter akan melakukan 3 cara untuk menangani kista tersebut, diantaranya:
- Pengangkatan Kelenjar
- Marsupialisasi
- Drainase bedah.
Selama masih dalam proses perawata atau penyembuhan, sebaiknya Anda hindari dulu aktivitas seksual. Dan jangan lupa untuk gunakan pembalut selama kateter masih terpasang, sebab nanah bisa jadi masih mengalir seiring dengan hilangnya infeksi.
Pencegahan Kista Bartholin
Bagaimana cara saya mencegah kista bartholin?
Anda bisa mencegah kista bartholin ini, dengan cara menjaga kebersihan area kelamin dengan baik dan juga dengan menggunakan kondom saat Anda melakukan hubungan seksual untuk membantu menghindari infeksi menular seksual dan kista bartholin terinfeksi.
Demikian Informasi mengenai kista bartholin yang bisa kami sampaikan untuk Anda semua, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa sedikit meringankan ke khawatiran Anda. Terimakasih atas waktu Anda untuk menyimak informasi ini samapai selesai dan semoga cepat sembuh serta sehat kembali.
Komentar
Posting Komentar